fanfiction · frienship · horor · humor · romance · two-shoot

Strange People (Begin)


strange peoplepage

Title       : STRANGE PEOPLE by Lee Jaemin

Author  : Me

Genre   : General, Romance, Humor, Horor, Strange,… (semua -_-)

Rated    : M ??

Lenght  : 2-shoot (begin)

Cast       :

  • Park Jiyeon
  • Kim Jaejoong (Vamp)

 

Wellcome ^^

Konbawa konbawa minna-san Hehe aku kembali lagi , kali ini ceritanya agak sedikit berbeda loh tapi tetap bergenre vamp keke.

Ff ini terinspirasi dari beberapa fanfic yang jadi favorite aku, dan ff ini berhasil di publish berkat bantuan para author lainnya. pertemuan kita yang ketigasemoga kalian semua suka dengan ceritanya.

 


SEOUL 11.55 p.m

 

Jiyeon masih terjaga, matanya masih belum mau tertutup sedari tadi padahal dirinya sudah sangat lelah karena subuk bekerja seharian tadi. Ia merutuki matanya yang sedari tadi masih belum mau menutup, begitu lelah nya sampai sampai hanya untuk menganti posisi berbaring saja tak bisa.

Tap

Tap

Jiyeon menyatukan kedua alisnya. Sudah kesekian kalinya ia mendengar suara langkah kaki itu. Awalnya jiyeon merasa salah dengar karena dia pikir dia hanya sedang berhalusinasi mungkin karena saking lelahnya dia, tapi lama kelamaan akal fikiran nya memikirkan hal hal yang aneh. Semakin lama didengar ia semakin yakin bahwa ini nyata, bukan halusinasi belaka. Bahwa. Ada sosok lain yang tinggal di apartemennya selain dirinya!

 

Tap

Tap

Kreiiit

Jiyeon bergidik, bulu bulu halusnya meremang. Pintu kamarnya telah di buka saat ini, membuat jiyeon menarik selimutnya hingga dagu. Matanya terpejam rapat, sedikit sedikit ia beranikan diri untuk mengintip ke arah pintu, mencari-cari ‘sesuatu’ yang menyebabkan pintu kamarnya terbuka.

Remang remang dari kegelapan kamarnya ia bisa melihat sosok tegap dan tinggi tengah berdiri di ambang pintu kamarnya,tak jauh dari tempatnya berbaring sekarang. Sosok itu hanya diam disana. Jiyeon tidak dapat melihat dengan jelas karena terlalu gelap, api jiyeon terus menatap sosok itu.

Semenit

5 menit

10 menit

Jiyeon tetap menatap lekat sosok yang terdiam di ambang pintu kamarnya itu, ia memiliki asumsi atau hanya untuk sekedar mengibur diri bahwa ia yakin dan percaya kalau sosok itu tidak akan membahayakannya.

Hingga lama kelamaan kelopak matanya semakin berat. Ia sangat kelelahan bahkan kantung mata hitam sudah mulai tercetak jelas dibawah matanya. Jiyeon tampak menguap, matanya berair rasa kantuknya sungguh luar biasa membuatnya sudah tak bisa untuk terjaga lagi. Dengan gerakan lambat kedua kelopak mata itu pun mulai terpejam.


PIP PIP PIP!!

 

“ Eugh~ “ Jiyeon mengeliat pelan dalam selimutnya. Tangan nya terulur ke arah meja narkas disamping ranjangnya, meraba raba meja untuk mematikan alarm yang telah mengusik tidur cantiknya.

Setelah mematikan benda berisik itu jiyeon kembali merapatkan selimut tebalnya. Ia masih mengantuk dan ia ingin menuntut waktu tidurnya yang terbuang semalam. Matanya kembali terpejam ia masih memiliki banyak waktu. Hari ini hari libur dan jadwalnya hanyalah menjemput sahabatnya yang datang dari jepang di bandara siang nanti.

 

Sreeett

Selimut tebal itu tersibak, seperti ada yang menariknya dengan sengaja. Mata jiyeon yang tadinya terpejam mulai terbuka. Ia terheran, selimutnya telah tersibak hingga pinggul

“ Ck “ ia menarik lagi selimutnya hingga menutupi kepala. Ia masih mengantuk dan ia ingin melanjutkan tidurnya sekarang. Namun baru saja hendak memejamkan mata tiba tiba ia merasakan beban berat yang menindih tubuhnya.

“ Eugh aduh~ “ jiyeon meringis kesakitan dari dalam selimutnya. Ia sungguh tidak tahu ‘apa’ yang telah berada di atas tubuhnya, yang ia tahu ini sungguh menggangu dan… be-rat.

 

Jiyeon mencoba memberontak dari dalam selimutnya. Kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya selama hampir 5 bulan ia tinggal di apartemen ini.

“ Ughh siapapun atau apapun dirimu tolong beranjaklah dari sana, ini sangat be-rat “ keluh jiyeon

Dan dalam hitungan detik beban berat itu pun menghilang. Jiyeon menyibak selimut tebalnya dan terduduk di atas ranjang, matanya menatap kearah sekitar kamar ‘nihil’ tidak ada hal yang ia lihat berbeda dari kamarnya, tidak ada ‘sosok’ aneh disana, ia hanya sendiri di kamarnya.

“ Huh! “ dengan sebal ia beranjak dari atas ranjangnya.

‘ Gemar sekali ‘dia’ menggangu istirahatku ‘ batinnya sambil menuju kamar mandi.

 


At Airport

 

“ Jiyeon-ah “

“ Yoona-yahh “

Jiyeon tersenyum lebar tangannya melambai-lambai semangat menyambut sahabatnya yang baru saja keluar dari gerbang kedatangan. Tubuh mereka berdua berpelukan erat melampiaskan rasa rindu mereka yang sangat.

“ Yeonie aku benar benar rindu padamu “

“ Aku pun begitu yoon-ah, aigo kau bertambah tinggi saja “

“ Hihi “

“ Bagaimana perjalanan nya? “

“ kau tahu, aku duduk bersebelahan dengan pria tampan di pesawat tadi hihi “

“ Benarkah? Apa kalian berkenalan? “

“ Tidakkk, dia hanya menatap keluar jendela “

“ Kenapa tak kau tegur dia? “

“ Eyy sudah sudah lah, itu tidak penting, lagi pula kan aku sudah punya genseok hehe “

“ Haha, jya ayo kita pulang “

“ Baiklah, mulai sekarang aku akan banyak merepotkanmu yeonie “ jiyeon tertawa

Setelah sampai dimobil jiyeon baru ingat akan sesuatu hal yang penting yang harus ia katakan pada yoona.

“ Ano-, yoon-ah mulai sekarang kamu akan tingal bersama ku kan? Di apartemen ku? “ tanya jiyeon membuka percakapan

Yoona menatap jiyeon binggung.

“ Eum iya… Ta-tapi itu juga kalau kau tidak kebe~ “

“ Aniya! Aniya “ potong jiyeon cepat cepat. Yoona mengerit heran

“ Kau tau yoon-ah apartemenku sungguh nyaman “ jelas jiyeon di tanggapi anggukan oleh yoona “ Tapi- “ gantung jiyeon

“ Tapi?? “

“ Tapi aku tidak tinggal sendirian disana “

“ Kau tinggal bersama kekasihmu? “ yoona menatap jiyeon tak percaya

“ Ck yak! Bukan, bukan itu “ bantah jiyeon. Mana mungkin aku berpacaran dengan ‘hantu’ batin jiyeon

“ Lalu apa? “

“ Begini. Aparteman ku sungguhlah nyaman walaupun tidak terlalu luas tapi ada pemandangan indah dari jendela. Hanya saja aku tidak tinggal sendirian disana. Emm bagaimana menjelaskannya ya aku jadi bingung, emm sepertinya ada sosok lain yang juga tinggal di apartemen ku, mungkin juga dia sudah tinggal lebih lama dari ku “

“ Ha? “ yoona semakin binggung. Tunggu.. sosok lain?

“ Sosok lain? Bukan manusia? “ tanya yoona “ Hantu!! “ jeritnya. Jiyeon tersenyum tipis melihat reaksi yoona

“ Tapi dia sepertinya tidak berbahaya hanya sedikit yah kau tau lah. Berisik “ kata jiyeon sambil terkekeh lalu menyalakan mesin mobil

“ Hah, berisik? “ yoona semakin binggung lagi

 


Sesaat sampai di apartemen

 

“ Aku mau mandi sekarang “ kata yoona yang baru saja keluar dari kamarnya

“ Oh,, iya kau mandilah dulu, ada sikat gigi dan handuk baru di lemari kecil di dalam kamar mandi, kau boleh menggunaannya “

“ Arraso “

“ Yoona-yah “

“ Ye? “ yoona kembali membuka pintu kamar mandi yang baru saja ia tutup

“ Setelah ini aku mau ke pasar tradisional di dekat sini, membeli kebutuhan untuk kita seminggu kedepan. Kau mau ikut? “

“ Ya aku ikut “ yoona terlihat antusias. Hey tidak kah dia merasa kelelahan? Dia baru saja sampai dari jepang

“ Kau tidak lelah? “

“ Aniya aniya aku juga ingin membeli beberapa camilan ringan “

“ baiklah, kalau begitu cepatlah mandi kita bergantian badan ku juga sudah mulai terasa lenget. Baru kita pergi ke pasar tradisional “

“ Yes my lord “ yoona menunjukan deretan gigi nya

Jiyeon tersenyum lucu melihat kelakuan temannya. Ia kembali duduk di satu satunya sofa di apartemen ini dan menyalakan televisi. Mengganti berkali kali chainel tv yang menurutnya menarik dengan sesekali menyeruput ice tea yang baru ia buat untuknya dan yoona tadi.

Hahaha. Ia kembali tertawa saat acara komedi yang ia tonton sudah terlewat melawak

 

Ceklek

Jiyeon menoleh kebelakang. Dilihatnya yoona yang sudah rapih mengenakan dress peach yang lucu dengan sebuah handuk yang masih bertengger di kepalanya, jiyeon kembali menatap televisinya.

“ Aku sudah selesai, sekarang kamar mandinya ko~ “

 

Deg

Deg

Yoona membeku ditempat matanya membelalak lebar dan mulutnya sedikit terbuka, handuk yang ia pegang jatuh begitu saja dekat kakinya.

“ Baiklah sekarang giliran aku. Eh kau kenapa? “ jiyeon bertanya di balik sofanya.

Glekk. Dengan susah payah yoona menelan ludahnya sendiri. Yoona ingin sekali berkedip berharap apa yang ia lihat sekarang tidak benar benar ada dan nyata.

“ Ji-jiyeon ah “ gagu yoona. Keringat dingin tiba tiba keluar dari keningnya tubuhnya mulai bergetar takut

“ Apa ? “

“ I-itu di-diseb.. “

Ting tong

Ting tong

“ Ah sebentar “ seru jiyeon lalu bangkit dari sofa dan berjalan ke arah pintu apartemen nya meninggalkan yoona yang menatap fokus lurus ke arah sofa

‘ Itu dia! Itu dia! ‘ jerit batin yoona takut, yoona yakin ia tidak salah lihat sosok transparan itu duduk disofa dan membelakanginya. Tadi dia duduk persis di samping jiyeon!! “ Disebelah yeonie “ batin nya menangis. Apa jiyeon tidak menyadarinya?

 


Jiyeon pov

 

Jiyeon mengkerutkan alisnya saat melihat orang asing berdiri di depan apartemen nya,dengan berpakaian kemeja putih dan celana bahan gelap, ohh jangan lupakan lengan kemejanya yang ia gulung hingga siku-siku. Ia tersenyum sopan dan sedikit membungkukan badan.

“ Permisi “

“ Nde “

“ Maaf agashi, saya tetangga baru anda, saya baru saja pindah hari ini, saya tinggal dikamar nomor 501 “ katanya sambil menunjuk pintu apartemen yang tepat di depan pintu apartemen ku. Dan seingatku kamar itu memang kosong selama ini, ahh jadi sekarang dia akan tinggal disana.

“ Ah perkenalkan nama saya Cho Minho, saya bekerja di kantor prosperous di dekat sini, mohon bantuannya Agashi “

“ Ah yee salam kenal, nama saya Park Jiyeon jadi sekarang kau tinggal disini. Kalau begitu selamat datang dan semoga kau nyaman tinggal disini. Kalau ada apa-apa jangan sungkan pada saya, jika saya bisa pasti saya akan membantu “

“ Terima kasih Agashi “

“ Panggil jiyeon saja Minho-shi. emm kalo boleh tau kau tinggal bersama- ?? “ tanya jiyeon

“ Ohh, saya tinggal sendiri disini , saya pindah karena tuntutan pekerjaan, kalau dari rumah ke kantor bisa memakan waktu satu jam lebih tapi kalo tinggal disini kan hanya 5-10 menit sudah sampai hehe “

“ Benar. Menghemat waktu ya jadinya “

“ Nde “ Minho menggaruk tengkuknya kikuk

“ Oh iya … kalau begitu nanti malam makan malam lah bersama kami kebetulan temanku juga baru sampai dari jepang . sebentar lagi kami akan ke pasar tradisional untuk membeli beberapa bahan makanan jadi biarkan kami saja yang memasak . Minho-shi tinggal datang saja “

“ Aniyo, tidak perlu Jiyeon-shi nanti saya malah merepotkan “

“ Tidak! Tidak! Sama sekali tidak merepotkan anggap saja sebagai ucapan selamat datang dari kami “

“ Benar tidak merepotkan ? “ Tanyanya masih ragu

“ Sungguh tidak merepotkan sama sekali “

“ Baiklah “ Minho tersenyum manis dan menganguk. pada akhirnya ia setuju

“ Ano jiyeon-shi bolehkah saya meminjam cutter, kain lab dan sapu? ”

“ Oh iya tentu boleh tunggu sebentar ya “

Setelah memberikan peralatan bersih-bersih kepada Minho. Pria bertubuh tegap dan bermata besar bak Keroropi itu kembali ke apartemennya. Lalu mari kita kembali pada Yoona yang masih setia di tempatnya .

“ Kau kenapa Yoon-ah wajahmu pucat apa kamu sakit ? “ tanya Jiyeon setelah menarik Yoona ke depan televisi dan duduk berdua disana .

Tangannya dengan cepat memberikan ice tea kepada Yoona . Yoona meminumnya seteguk tapi wajah masih terlihat aneh menurut Jiyeon

“ Yeonie a-apa kau tidak merasa aneh ? “ tanya Yoona hampir berbisik, matanya bergerak tidak tenang melihat kesana kemari

Sosok transparan tadi memang sudah tidak ada tapi Yoona masih saja tetap merasa takut . Ini pertama kalinya ia melihat hal-hal spiritual seperti itu dengan matanya sendiri

“ Aneh ? Kenapa ? “ Tanya Jiyeon

“ Itu- ‘dia’ yang kau ceritakan tadi “

“ Dia ? memangnya kenapa dengan dia ? “
“ Apa kau tidak takut sama sekali ? “

Kedua alis Jiyeon tertaut dan terangkat tinggi

“ Wae ? kenapa aku harus takut ? “

“ Ha ? ‘d-dia’ dia kan bukan manusia “

Jiyeon menghela nafasnya

“ Entahlah, aku merasa tidak masalah dengannya. Lagi pula apa bedanya ‘dia’ manusia atau bukan. Toh dia punya kehidupan sendirikan “

“ Yoon, sudahlah kau tenang saja ‘dia’ bukan orang jahat “ lanjut jiyeon

Bibir Yoona mengkerut “ ‘dia’ bukan orang Yeonie “

Jiyeon tertawa, tawanya sanggup untuk mencairkan suasanya yang cukup tegang saat ini

“ Mudah sekali kau tertawa. Aku hampir jantungan karena melihat ‘dia’ duduk di sampingmu tadi “ gerutu yoona melihat jiyeon malah tertawa lebar.

“ Ha ha ha.. Haa apa!? “ hampir saja jiyeon tersedak air liurnya sendiri

“ Dia duduk di sampingku? “ dan di tanggapi anggukan oleh yoona

“ Ahahaha mungkin dia juga ingin menonton tv bersamaku “

“ Ck kau aneh yeonie “ yoona sebal sendiri

“ Sudah sana mandi, kita jadi ke pasar tradisionalnya kan? “ kesal yoona

“ Ah iya aku hampir lupa barusan ada tetangga baru namanya Cho Minho, dan nanti malam aku mengundangnya makan malam bersama disini, kau tidak keberatan kan? “

“ Minho? Berarti seorang pria dong “ jiyeon mengangguk meng iya kan

“ Hey “ jiyeon mendelik “ Kau! Ku ingatkan kau pada kekasih mu genseok di gangnam ya, jangan berani-berani nya kau menduakan nya yah, atau akan ku adukan kau padanya kekeke “

“ Tidak! tidak mungkin aku menduakan kekasih ku sendiri. Lagi pula aku kan hanya bertanya yeonie apa itu salah? “

“ Hehe aku hanya bergurau, iya kau benar dia seorang pria dan dia pria yang ramah dan juga baik “

“ Yeonie jangan terlalu percaya pada orang yang baru kau kenal “

 


Night

 

Acara makan malam bersama baru saja usai. Makan malam yang cukup menyenangkan, banyak menu makanan yang jiyeon dan yoona buat, mereka berdua juga membuat makanan penutup berupa cake icecream yang sangat enak. Dan di luar dugaan minho yang di minta hanya untuk datang saja malah membawa sebotol wine alhasil menu makan malam kali ini sungguh lengkap dan mewah.

Suasana yang tercipta juga sangat bersahabat tidak disangka mereka bertiga bisa menjadi terlalu akrab dalam waktu semalam. Dari ujung barat hingga timur, dari ujung utara hingga selatan sudah mereka bicarakan.

Sekarang minho sudah kembali ke apartemen nya dan jiyeon masih sibuk dengan sisa-sisa piring kotor di wastafel, bermain-main dengan buih-buih sabun pencuci piring dengan spons sedangkan yoona sedang sibuk menata camilan-camilan yang tadi sore mereka beli di pasar tradisional ke dalam kulkas berukuran sedang milik jiyeon

“ Yeonie “

“ Hmm “

“ Kau tidak salah, membeli camilan sebanyak ini? Kau tidak takut menjadi gendut karna banyak nyemil, aku saja hanya membeli dua tiga snack ringan “

“ Oh itu, iya aku memang sengaja membeli dua porsi camilan karna aku tidak mau jatah camilanku di ambil “

“ yah!! “ protes yoona, kepalanya sudah menjulang keluar dari badan kulkas dan langsung menatap jiyeon tidak terima

“ Ani ani, bukan kau yang aku maksud tetapi ‘dia’ “

 

‘ Dia? ‘ tanya yoona dalam hati

Oke cukup! Lebih baik tidak usah di perpanjang lagi, yoona masih terlalu trauma akan insiden tadi siang. Dan ia lebih memilih untuk membungkan mulutnya sekarang sebelum jiyeon kembali menceritakan hal hal aneh tentang sosok transparan itu

Jiyeon hanya mengangkat bahu melihat temannya yang tiba-tiba saja bungkam

“ Jya sudah beres, ayo kita tidur sekarang, aku ada jadwal kelas pagi besok “

 


Midnight

 

Tap

Tap

Tap

“ …. “

Sreet

Dak !

“ …. “

Trak

Tap

Tap

yoona mengeratkan selimutnya hingga menutupi kepala, wajahnya dari tadi terlihat tidak tenang bahkan bisa dibilang ketakutan.

Tengah malam tadi tepat pukul satu dini hari ia memutuskan untuk kabur ke kamar jiyeon dan mengungsi di sana. Seluruh tubuhnya sudah di banjiri keringat dingin, sungguh ini pertama kalinya ia mengalami hal hal spiritual seperti ini. Semua bulu kuduk nya berdiri bahkan masih meremang hingga sekarang.

Yoona mendekatkan dirinya pada jiyeon yang entah mengapa tertidur sangat pulas. Yoona mengkerut dalam selimut, kepalanya ia tempel pada lengan kiri jiyeon. Yoona heran bagaimana jiyeon bisa tahan dengan semua ini. Bagimana sahabatnya sejak bangku taman kanak-kanak ini tertidur sangat pulas tanpa terusik sedikitpun pada suara gaduh di luar kamar.

Sebenarnya ‘dia’ sedang apa sih?

 

Yoona ingin sekali menangis dan membangunkan jiyeon tapi ia merasa sungkan. Apa ‘dia’ benci padaku yang bertamu kesini ya? Pikir yoona.

Diingat-ingatnya lagi flashback kebelakang, sosok itu sudah muncul di depan mataku saat pertama kali aku tinggal disini, bahkan jiyeon saja belum pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri . dan lagi tadi saat makan malam disaat dirinya, jiyeon dan minho sedang tertawa lepas tiba-tiba saja lampu ruang tengah padam, beberapa saat setelahnya terdengar suara benda jatuh dari kamar yoona tapi saat di cek oleh minho tidak ada apa-apa yang jatuh disana.

Tadi juga saat minho membuka tutup wine nya tiba-tiba saja isi wine nya luber dan tumbah mengenai baju minho dan rok yoona sampai-sampai minho harus pulang dulu ke apartemen nya untuk mengganti bajunya.

‘ Ini hanya perasaan negatifku saja tau memang benar sosok transparan itu memang tidak menyukai ada tamu asing datang ke tempat tinggal nya. Lalu bagaimana dengan jiyeon? Kenapa ia bisa bertahan dan betah sampai sekarang?’ Batin yoona panjang lebar

 

Tap

Tap

Klek klek kreiiitt

.

Deg

Deg

Deg

Jantung yoona berpacu cepat, gugup dan takut saat mendengar suara pintu kamar jiyeon terbuka sendiri, tubuh yoona gemetar kecil dan peluh dingin makin membanjiri tubuhnya.

Tap

Tap

Ah !

“ Hiks yeoniee- “ musnahlah sudah pertahanan yoona. Airmatanya mengalir deras dan isak tangisnya terdengar lirih. Yoona yakin ia tidak salah dengar suara langkah kaki mendekat itu nyata! Ada yang memasuki kamar jiyeon sekarang.

Tap

Tap

Yoona semakin mengeratkan peganggannya pada lengan jiyeon , matanya ia pejamkan sangat erat. Bahkan yoona bisa mendengar dengan jelas suara detak jantung dan desiran setiap aliran darah yang mengalir cepat dalam tubuhnya.

 

Dan . puncaknya saat yoona merasakan pergerakan ranjang seperti ada yang menaikinya

“ Hiks. Yeonie bilang ‘dia’ tidak akan melukaiku, tidak akan melukaiku hiks “ rapalnya dalam doanya

Hmmhh!!!

Mata yoona membelalak ‘ Dia di belakangkuuuu!! ‘

 


Morninggg

 

Paginya jiyeon terbangun dengan wajah segar dengan rona merah menghiasi kedua pipinya, mata beningnya itu mulai muncul dari balik kelopaknya. Berbeda jauh pada yoona yang semalaman tidak dapat menutup matanya sama sekali.

“ Yoona kau kenapa? “ khawatir jiyeon saat melihat keadaan temannya

Jiyeon menatap yoona yang berwajah kacau, mata sembab, hidung memerah, wajah pucat seperti orang pesakitan yang ada di rumah sakit

“ Yeonie~ “ serak suara yoona membuat jiyeon semakin khawatir

“ Apa yang terjadi? katakan padaku! “ tanya jiyeon sambil menggoyang pelan tubuh yoona

“ yeonie “ yoona malah memeluk tubuh jiyeon kuat. Dengan lembut dan sayang jiyeon membalas pelukan yoona dan mengelus punggungnya pelan

“ Waeyo? Apa kau tidak betah? “ tangisan yoona semakin kencang

‘ Hhhh ‘ jiyeon menghela nafas berat. Apalagi yang dilakukan makhluk itu semalam? Apa yang ‘dia’ perbuat hingga membuat sahabatku jadi seperti ini.

 

Seorang yeoja cantik sedang duduk di bangku taman kampusnya, tangannya sedang sibuk menguncir rambut hitam panjangnya kebelakang, sukses menampakan jenjang lehernya yang putih mulus tanpa noda atau gores sedikipun itu. Membuat siapa saja yang melihat kearahnya akan menjadi segar seketika.

Sudah 7 hari setelah kejadian sahabatnya yoona menangis histeris di rumahnya saat itu. Pagi itu juga yoona minta untuk di pulangkan kejepang, jiyeon terkaget-kaget mendengarnya. Alih-alih ia memberikan penawaran pada yoona untuk tinggal di hotel beberapa saat, akan sangat disayangkan bila harus kembali secepat itu ke jepang. Sebagai gantinya jiyeon berjanji akan menemani yoona di kamar hotelnya tentu saja sesekali jiyeon tetap harus kembali pulang ke apartemen nya untuk memastikan jika apartemen nya itu aman dari orang jahat atau sosok itu sekalipun.

Baru kemarin sore ia mengantar yoona ke bandara untuk take off menuju jepang. Ia meminta maaf dan berterimakasih pada yoona karna sudah mau menghabiskan liburannya bersama jiyeon di korea

.

.

Sekarang disore yang mendung jiyeon masih bergulat dengan setumpuk tugas tugasnya untung ia tidak memiliki jadwal kerja paruh waktu hari ini, jadi jiyeon bisa pergi ketoko buku untuk membeli beberapa buku untuk bahan materi tugas nya kali ini.

Hari semakin sore ia segera bergegas ke toko buku yang jaraknya lumayan jauh dari kampusnya di tambah arahnya yang berlawanan arah dari tempat tinggalnya. Ia pun bergegas, tidak ingin pulang terlalu malam nantinya.

 


At Bearbook Store

 

Bruk! Brukk! Brukk!

Beberapa buku berjatuhan di lemari dari sebelah kanan jiyeon berdiri sekarang. Jiyeon menengok dilihatnya seseorang pria sedang memunguti buku-buku berjatuhan itu

Pukk!. Ditutupnya buku yang sedang jiyeon baca, ditaruhnya lagi buku itu pada tempatnya. Jiyeon melangkah ke arah kanan berniat ingin membantu pria itu, tapi pria itu malah berdiri dan pergi menjauh dengan tergesa

Jiyeon sempat heran tapi ia tidak ingin ambil pusing alhasil jiyeon kembali fokus mencari buku-buku yang sedang ia butuhkan

.

.

Jiyeon terlihat sedang serius membaca buku dibagian kesehatan, tatapannya terlalu fokus pada buku yang ia pegang, bibirnya mengkerucut lucu, kebiasaan dari kecil yang tidak pernah hilang darinya saat iya sedang melakukan sesuatu yang serius.

“ Cho-chogiyo nu-nuna “ sapa seseorang mengusik momen fokusnya

“ Nde “ jiyeon menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tak menemukan siapapun di dekatnya, saat menengok kebelakang tubuhnya sedikit melonjak kaget.

“ Maaf nuna mengejutkanmu “

Jiyeon blankk “ Cho anaseiyo? Kau mengenalku “

“ perkenalkan nuna namaku Park Myungsoo, aku adalah junior nuna di kampus dan aku mengambil jurusan yang sama dengan nuna. Anu,, begini nuna aku dengar nuna itu pintar dan baik jadi aku bermaksud meminta bantuan pada nuna “ rapel myungsoo dalam satu kali tarikan nafas

“ Maaf aku terlalu lancang sampai membuntuti nuna sampai sini, tapi- “

“ Tapi? “

“ Tapi ini benar-benar genting. Aku benar-benar butuh bantuan nuna. Aku memiliki beberapa catatan nilai yang buruk di beberapa mata pelajaran dan aku harus buru-buru memperbaikinya, jika tidak aku akan di drop out. Apakah nuna mau membantuku? “ jelas nya panjang lebar cukup membuat jiyeon membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencerna kata-kata itu.

Jiyeon tersenyum manis

“ Jadi kau juniorku? Maaf aku tidak begitu banyak mengenal orang di kampus “ jawab jiyeon dengan tutur kata yang lembut

“ Eh sepertinya aku pernah melihat mu beberapa kali di kampus, aku baru ingat hehe “

“ Emm myungsoo-shi untuk permintaan mu itu. Maaf untuk saat ini aku tidak bisa membantumu dengan seutuhnya karena nuna sendiri juga sedang banyak tugas. Tapi kau tidak perlu khawatir sebisa mungkin aku pasti akan membantumu “ kata jiyeon sambil menunjukan tumpukan buku-buku tentang materi tugasnya yang sedang ia pegang.

Myungsoo gelisah. Dia meremas tas selempangnya pelan

“ Jangan khawatir nuna berjanji nuna pasti akan membantu mu sebisa nuna “ yakini jiyeon seakan membaca keraguan di wajah myungsoo

“ Benarkah? “ mata myungsoo sedikit bercahaya

“ Sungguh, oh atau nuna akan berikan alamat email dan nomor telepon nuna padamu, supaya lebih mudah bertanyanya. Jadi bisa bertanya dimana saja dan kapan saja “ usul jiyeon. Wah wah jiyeon ga dengerin kata-kata yoona ya soal jangan terlalu percaya pada orang yang baru dikenal ckck.

“ Ide yang bagus nuna, aku setuju gumawo nuna “

“ Iya sama-sama. Dan lain kali tidak usah sampai mengikuti nuna sampai sini ya, kasihan kamu toko buku ini kan lumayan jauh dari kampus “

“ Hehe “ alhasil Myungsoo hanya bisa nyengir nyengir kuda

 

 


Pyak! Pyak! Pyak!. Bunyi yang berasal dari sepasang sepatu jiyon yang banjir basah kuyup.

Lolos dari perkiraan jiyeon kalau hari ini tidak akan turuh hujan maka dari itu dia tidak membawa payung nya tadi pagi saat ingin berangkat TERNYATA tuhan berkehendak lain, hujan deras sedang turun di seoul sekarang sukses membuat tubuh jiyeon basah kuyup. Ia memeluk erat tasnya yang berisi beberapa tugas dan buku-buku yang baru ia beli tadi

Grrrr~

Jiyeon bergidik kedinginan saat di dalam lift

Pikirannya kembali melayang pada juniornya yang tiba tiba saja menghilang saat di toko buku tadi, sudah hampir tiga kali jiyeon memutari toko buku tapi ia tetap tidak menemukan junior nya itu dimanapun.

Karna waktu juga sudah terlalu malam, alhasil jiyeon memutuskan untuk pulang DAN betapa syoknya jiyeon saat melihat hujan sedang turun dengan derasnya di luar toko. Dengan sangat terpaksa ia harus menerobos hujan tersebut karena jika tidak ia bisa tertinggal bis terakhir yang menuju apartemen nya.

Ting!!

Pintu lift terbuka membuat jiyeon kembali ke alam sadarnya, tubuhnya semakin kedinginan dengan sedikit berlari iya berjalan menuju pintu apartemen nya

“ nuna! “ teriak seseorang yang berdiri di depan pintu apartemen nya. Jiyeon bejalan kedepan dan memfokuskan pandangannya

“ Myungsoo? Kok bisa di- “

“ Hehe maaf ya nuna tadi aku mencari nuna kemana-mana tapi nuna sudah tidak ada, jadi aku kemari saja hehe “

“ Kau tahu alamat apartemen ku? dari mana? “ jiyeon mendelik curiga

“ Aku melihatnya dari email “ jawabnya sekena nya

“ Oh astaga aku lupa “ jiyeon pun baru tersadar kalau tubuh myungsoo juga basah kuyup. Sama persis seperti dirinya sekarang

“ Kau sudah menunggu lama? “ tanyanya cemas

“ Tidak, aku belum lama nuna “

“ Syukurlah, lebih baik kau masuk kedalam, keringkan badan mu dulu nuna akan mencari baju untukmu dan membuat teh hangat “

Myungsoo menurut, ia langsung masuk ke dalam dan langsung menuju kamar mandi yang telah di tunjuk jiyeon tadi untuk mengeringkan tubuhnya. Jiyeon pun melakukan hal yang sama di kamarnya, setelahnya jiyeon langsung membuat dua cangkir teh hangat dengan campuran madu.

Myungsoo keluar dari kamar mandi , dengan kik kuk ia melihat penamilannya sekarang

“ Maaf hanya celana panjang dan baju polo itu yang nuna punya untuk kau kenakan, yang lainnya pakaian untuk wanita “

“ Aniya gwenchanayo nuna “

“ Kemarilah minum teh hangatnya dulu, supaya badanmu tidak kedingi~ “

GEDEBUKK

Bunyi keras memekik telinga jiyeon, matanya melebar saat melihat myungsoo sudah terkapar di depan pintu kamar mandi sambil memegangi pantatnya

“ gwenchana? “ jiyeon langsung melompat ke arah myungsoo dan membantunya berdiri

“ Aww “ myungsoo meringis kesakitan saat tulang tulang punggungnya bergeretak

“ Gwenchanayo nuna, ughh mungkin terpeleset keset ini hehe “ katanya sambil berusaha merendam rasa sakit yang bisa dikatakan luar biasa.

oh hoo tak tahukah myungsoo bahwa dia sedang dijadikan bahan mainan sekarang,oleh siapa? Oleh penghuni rumah tentunya. Yaa kalian pasti tau siapa penghuni rumah yang dimaksud itu

.

.

setelah mengoleskan cream pereda nyeri dan memar pada pungung myongsoo rasa sakit nya sedikit menghilang, myungsoo kembali menyeruput teh hangatnya.

“ Hatchii “ jiyeon bersin tiba-tiba dan detik berikutnya “ Hatchii “ myungsoo ikut-ikutan, mereka berdua saling berpandangan dan menahan tawa

“ Haha lebih baik kau pulanglah sekarang, ini sudah terlalu malam beristirahatlah dirumah nanti kau flu lagi. Apalagi udara dingin malam habis hujan begini takutnya kau malah demam “

Myungsoo yang masih canggung mengangguk setuju

“ Rumahmu dimana? Biar nuna antar ini sudah terlalu malam “ kata jiyeon sambil mengambil sweater tebalnya yang tergeletak di sofa

“ Aniyo nuna, tidak usah repot-repot biar aku minta tolong hyungku saja untuk menjemput “

“ Hyung. baiklah kalau begitu ayo nuna antar sampai bawah “

 

TING!

Layar diatas pintu lift yang menunjukan angka satu itu pun terbuka. Jiyeon dan myungsoo berjalan keluar lift menuju lobbi utama, mereka berdua sedikit mengobrol tentang beberapa pelajaran sambil menunggu hyungnya myungsoo datang.

“ Biar nanti nuna cari lagi pasangannya ya “

“ iya nuna, aku mohon bantuannya ya itu adalah hadiah ulangtahunku yang ke 17 dari eomma “ jiyeon mengangguk mengerti

Tadi saat mereka berdua ingin turun ke lobbi, saat myungsoo ingin memakai sepatunya yang masih lembab karna hujan itu, sepatu yang ia letak kan persis di samping sepatu jiyeon tiba tiba saja pasangan sepatu itu menghilang. Sepatu sebelah kanan milik myungsoo tidak ada pada tempat yang seharusnya. Jiyeon juga heran sebab ia yakin kalau pintu apartemen nya dalam keadaan terkunci tadi. Alhasil myungsoo memakai sandal rumahan milik jiyeon.

Tin

Tin

“ Nah itu sudah datang, kalau begitu aku pamit nuna. Terimakasih “

“ Iya hati hati ya “ mungsoo segera berlari ke arah mobil cepat cepat karna udara di luar sungguh dingin luar biasa. Hingga akhirnya mobil jemputan myungsoo itu pun melaju pulang. NAMUN terlihat sebuah benda jatuh dari langit tepat berada di atas mobil itu. Dakk. Ciiittt. Mobil itu berhenti pasti karena terkejut

Jiyeon penasaran, ia melongo keluar dan melihat ke langit, tidak ada apa apa disana hanya ada langit gelap tanpa adanya bulan dan bintang pandangan jiyeon beralih ke arah balkon apartemen nya yang berada di lantai 5 dimana lampu balkon nya berkedip kedip mati-nyala-mati-nyala

“ Ck! Padahal belum lama aku mengganti lampu balkon “ gerutu jiyeon

  • Hey hey para reader mau tau ga apa benda apa yang jatuh dari langit tadi itu. Itu bukan apa apa kok hanya bintang jatuh haha author ngawur. Benda itu adalah sepatu sebelah kanan milik myungsoo, yahhh kalian pasti tahu lah siapa dalang dari semua ini kekeke #smirkevil *

Malam pun menjelang jiyeon sudah nyaman di kamarnya ia menutup buku yang sedang ia baca dilihatnya jam yang sudah menunjukan pukul setengah 12 malam ‘sudah terlalu malam’ pikirnya, ia pun bangkit dari meja belajarnya. Nyeri kepala tiba-tiba saja menjalar “ Shhh “ rasa pening yang sungguh luar biasa. Ia sadar kalau ia sedang mengalami gejala demam sekarang, pangkal hidungnya pun memanas. Jiyeon mencoba merebahkan tubuhnya di ranjang dan memijit pelipisnya pelan.

“ lebih baik aku minum obat “ gumamnya

Beberapa menit berlalu, kepalanya yang pusing terasa semakin berat sekarang, membuatnya ingin cepat istirahat, apalagi efek samping dari obat yang ia minum tadi sepertinya sudah mulai tampak membuatnya semakin mengantuk berat, dan jiyeon pun segara menuju alam mimpi.

Namun sial bagi jiyeon saat ditengah tengah usahanya untuk mencapai alam mimpi tiba-tiba suara gaduh itu kembali terdengar

Gezzz

Jiyeon kesal sekali, kepalanya seperti di timpa batu besar sampai membuat pandangannya menjadi kabur untuk beberapa saat. Tenggorokannya terasa kering dan panas. Tapi jiyeon tetap berusaha untuk mengabaikan kegaduhan diluar dan tetap mencoba tenang supaya ia bisa cepat tertidur dan merasa lebih baik keesokan harinya.

Beberapa menit kembali berlalu tapi suara kegaduhan di luar masih tetap terdengar. Jiyeon sudah tidak berdaya di atas ranjangnya sepertinya obat yang ia minum beberapa jam yang lalu tidak membantu apapun. Demamnya malah semakin parah, tubuhnya mengigil hebat di balik selimutnya, dia sudah berada di ambang kesadaran sekarang

“ Eghh “ ringkihan kecil berhasil lolos dari bibir kering dan pucat itu

 

Kratakk

Tap tap

Srakk

Keributan bising bising diluar kamarnya masih tetap terjadi. Oh hantuuu dimohon untung tenang ya sedang ada ujian didalam kamar, eh, orang sakit maksudnya jadi dimohon untuk tenang sejenak ya setidaknya untuk malam ini saja.

Tap Tap. Kreiittt

Pintu kamar jiyeon terbuka, samar samar dari ambang kesadarannya jiyeon melihat seseorang berdiri disana di depan pintu kamarnya.

Jiyeon berusaha memfokus kan pandangannya tapi gigilan dari tubuhnya membuyarkan segalanya. Jiyeon pasrah, ia menyerah. Dia hanya bisa berdoa pada tuhan agar masih bisa diberi kesempatan supaya bisa menatap matahari untuk yang terakhir kalinya.

Sosok itu mendekat pada jiyeon. Ditatapnya tubuh jiyeon yang mengigil di balik selimut itu, ada hawa panas yang menyeruak keluar dari sana.

“ Egh “ suara lengkuhan itu kembali terdengar dari bibir mungil jiyeon saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulit keningnya yang kelewat panas. Sosok itu terdiam sejenak lalu iya berjalan mundur dan ke luar kamar

Jiyeon menatap punggung tegap itu pergi meninggalkan nya, ada rasa kecewa saat menatap punggung tegap itu semakin menjauh darinya. Pada saat seperti ini ia sangat membutuhkan seseorang disampingnya, ia tidak bisa mengurusi dirinya yang sedang begini ‘Tuhan tolong bantu aku ‘ dan setelahnya kesadaran jiyeon benar benar hilang.

 


Doanya terkabul. Sinar matahari mulai muncul dari ufuk timur memancarkan cahaya mentarinya ke bumi. Mencoba menyelinap di celah celah jendela kamar jiyeon membuat sang empu kamar terbangun dari dunia mimpinya

“ Shh “ jiyeon membuka kedua iris matanya dan melihat langit langit kamarnya. Alisnya mengkerut merasakan sesuatu dingin di keningnya. Diraihnya handuk basah itu ‘ Apa aku demam? ‘ fikirnya coba mengingat-ingat, yaa ia ingat ia hujan hujanan semalam

“ Uhh “ jiyeon mencoba bangun dari tidurnya tapi sesuatu mengganjal lengannya

Mata jiyon membelalak lebar. Tak dapat di percaya, ia melihat seseorang asing sedang duduk tertidur di samping ranjangnya. Kepalanya menahan lengan kanan jiyeon ‘Siapa orang ini?’ ‘kenapa ia bisa di kamarku?’ ‘Apa aku mengenalnya?’ banyak pertanyaan lain bermunculan ke kepalanya

“ Hoh! “ jiyeon menutup mulut dengan tangannya yang bebas

“ Ho-hoksi “ jiyeon mulai bersuara sukses membuat tidur orang asing tersebut terusik, kepalanya bergerak pelan sebelum akhirnya mendongkah

DEG

Tubuh kokoh tegap itu sukses menegang, matanya sukses membelalak terkejut saat melihat jiyeon sudah sadar dan tengah menatapnya sekarang. Keduanya sama sama terkejut hebat dan terdiam ditempat untuk beberapa detik.

Dalam waktu kurun waktu kilat jiyeon terduduk dan menarik selimutnya hingga dagu dan sosok asing itu langsung melompat berdiri mundur beberapa langkah kebelakang hingga menubruk meja belajar dibelakangnya. LALU

“ Kyaaa!! “ jiyeon menjerit sejadi- jadinya.

sosok itu makin terkejut bukan main dan langsung melesit keluar kamar. mengebrak pintu kamar jiyeon sekencang kencangnya

“ Hah hah hah.. “ jiyeon berusaha keras mengatur nafasnya. Jantungnya berdegup sangat kencang “ Apa yang terjadi!!! “

.

.

.

.

Terbang Bersama Changmin (TBC)

Mian typo bertebaran dimana mana. Dan pergilah dengan meninggalkan jejak, karna jejak kalian adalah semangat kami. Fighting!!

Ps : Terimakasih untuk orang orang pele disana. Aku sayang kalian :*

19 tanggapan untuk “Strange People (Begin)

  1. haha k0ny0l ngakak hbis +deg2 an&ngeri keke
    waduh jaej0ong cuma penampakan dsni kira2 asal usulny vampire hero gmana?

  2. serem ih pas yoona digangguin :>< kesian juga yoona baru juga dateng udah balik lagi ke jepang 😦 itu si 'anu' rese banget deh-___-
    rada ngakak pas sepatunya myungsoo sebelah ilang =)) wkwk
    anyway aku curiga kalo myungsoo itu bukan manusia._. hhmmm
    aaaaaa penasaran sama kelanjutannya nih 😀 kira-kira siapa ya sosok yg diliat jiyeon pagi itu?

  3. wakaka~ si hantu ngerocokin orang yang tinggal di rumah jiyeon mulu, mungkin dia gak suka ada penghuni lain yg gangu kebersamaan dia dan jiyeon di apartemen itu, wkwk. momentbpaling lucu ya jelas saat sepatu myungsoo melayangbtepat di cap mobilnya yg lagi jalan Cekaka~ demi apa! lagian jaejoong vampir tapi gak nampak, nampaknya seenak jidat, dan akhirnya jiyeon lihat sosok jaejoong kan, assaaaaa… tetep aja jiyeon dibikin kaget! Lol

  4. Omo jiyi hebat dech bisa tgl di apartement yx berpenghuni…. yoona aja smpai lari terbelit belit.. hahahhaha…. next ….

  5. Vampire na suka ma jiyi, jd sllu jahilin tamu” jiyi, supaya gx da yg ganggu moment mreka 😃
    Apa mau vampire itu sebenarnya?
    Next.. 🆗 😉

  6. tuh makhluk Usil bangett gangguin Tamu2nya Jiyeon mulu wkwkwk~
    Jaejoong kan yg jadi vampirenya???
    aigooo jiyeon knpa teriak.. apa ada sesuatu terjadi(?)

  7. omo.. jiyeon berani tinggal ditempat yg banyak kejadian aneh, yoona aja takut tinggal ditempat itu sedangkan jiyeon betah tinggal ditempat itu

  8. Wahhh wahhh jd bang jeje jd vampire ?? Ohh asikkk ni crtnya aq bkin dy ghost dsni. Klo vampire lebi cooll….. asikkk but rate M?? Mksd author apa org bys2 aja kkk. Nexttt nexttt aq harap bang jeje lbi bs srg mncul d hadapan jiyi seorg dan berinteraksi yah

  9. satu lagi thor sejak kapan To be continue berubah namanya jadi terbang bersama changmin???

  10. Yey akhirnya Author Comeback jugaaa …. hihi
    Ini cerita bagus Thor ngingetin aku sama anime Vampire Knight yang aku kagumin sama alur ceritanyaa karena bergenre fantasy dan mystery sama lah kayak ff ini genrenya lebih mystery… BTW aku jadi iri sama Jiyeon aku yakin itu pasti jaejoong Iya kan?? Udah Ngaku aja deh thor atau kamu juga akan kena Begal kayak author Han Rae In tetangga sebelahmu…
    Heyyy aku seriuslah… awas ya kalo bkn jaejoong, Aku bakal ambil Sebastianmu nanti malam hahahaha #Evil Laugh 😀

  11. HAHAHAHAAAAA
    Usil bnr tuch vampire na,,
    Tamu2 yg dtg pasti abis ϑikerjain,,
    Hmm bnr Ĵΰƍa y, k’ bs jiyi na betah tgl ϑi sna??
    Pdhl dy slalu ϑi gangguin,,

    Q paling suka FF mystery ttg vampire (˘▾˘ʃƪ)
    Next na jgn lama y,,,

  12. hhihi mahluk apa sebenarnya dia? Hantu kah? Vampire kah? Atau apa thor? Hhaha kyknya penghuni rumah jiyeon ga suka ada orang lain selain jiyeon yg tinggal dirumahnya 😀 apa yg akan terjadi selanjutnya thor? Penasaran, ditunggu next partnya ya ^.^

  13. nado thor…aku juga sayang kamuh :-*
    Itu jejung!! Itu pasti jejung!! Jiyeon biar aku kasih tau, dia itu jejung!! Anggota jyj…jangan takutt
    Hh..akhirnya comeback juga author ini…chukhae!!^^
    tapi kalau nyata itu serem juga ya..si jiyeon berani amat..ibu kostnya baik kali ya makanya dia betah hehe
    Lanjutannya thor ditungguin~~ sama tolong bilangin ke author yg bikin ff ‘mystery’ suruh lanjutin gitu..penasaran

  14. Joah…joah thor^^
    Pasti asik tuh tinggal bareng sahabat, sayang makhluk aneh itu mengganggu yoona dan jiyeon
    Btw, itu jiyeon kuliah jurusan apa? Ambil kesehatan ya? Ish..dia pasti pusing apalagi kalau ternyata dosennya itu nerangin sedikit uasnya banyak haft *itumah authornya ding haha
    Next nya buruan thor, aku liat nama jaejoong disana tapi dia belum disebut sekalipun diceritanya
    Joahae~

  15. hantu,vampire atau manusia,jangan3 penghuni rumah jiyeon bukan satu makhluk tapi buanyak,wuah jiyeon berani betul kalau q udah kayak yoona tu langsung nangis histeris dan minta pulang…penasaran akutttt…..dtggu lnjtannya jgn lama ya???????(*_*)

  16. Benar2 deh,kyakx penghuni apartemen selain jiyi memang gak suka klo ada org lain yg dtng maksudx berkunjung gitu,atau dia kesel krna yg dtng cowok,jd ngerasa was2.keke abaikan.
    Next ya palli,fighting.

Tinggalkan Balasan ke diah.dimin Batalkan balasan